Beranda, Puisi

IILAA MATAA

Aku pernah bersekutu dengan rindu.
Dan aku katakan jika ada pesan cinta darimu jangan di sampaikan, sebab figurmu akan selalu ada ingatan dan aku tak butuh itu.
saat ini yang aku butuhkan adalah saling bertemu.

Pernah kubertanya,
Apa itu bahagia?
Bagaimana wujudnya?
Dan hari ini aku tahu jawabnya.
Iya, setelah mengenalmu.

Tapi tak jauh dari itu
selepas kepergian mu
aku tak tahu
untuk bertahan berapa lama
perihal rasa dan kerinduan
sampai kapan?
iya sampai kapan aku menahan itu
sampai kapan?
kita aku bertemu
sampai kapan?
kita terus saling merindu
akan kehadiran dan kepulanganmu

Meski dirimu berselimut kabut tebal, aku tetap bisa merasakan hadirmu.
Kau tahu kenapa?
Sebab, hanya derap langkahmu yang mampu mendebarkan jantungku.

Beranda, Puisi

Lelaki dua puluh empat karat atau lelaki bejat?

Aku putuskan tuk berhenti mencintaimu

Bagaimana tidak?

Sedangkan aku mencintaimu dengan segala hal tak pernah melihat latar belakang mu sedangkan kau hanya ingin menikmati segalanya dari ku
bukan seogok perhatian yang kuinginkan
bukan seogok kasih sayang yang ku dambakan
bukan pula seogok kata cinta yang ku harapkan
tapi aku hanya ingin kau mengingat akan sebuah cerita perjuangan dalam mempertahan kan hubungan
cinta mu candu
sedangkan rinduku bisu
kasih sayang ku tak pernah ragu
hanya dirimu yang tak tau malu
jika hatimu tau
semua itu tak akan sekeras batu
kau lelaki bejat
mana harga dirimu
katanya saja bak emas dua puluh empat
karat
nyatanya kau lelaki buaya darat