Beranda, Puisi

Hujan membuat air mata tak tertahan

Hujan…

mengapa kau datang hari ini
mengapa kau datang saat aku seperti ini
kau seolah-olah mendukung keadaan ku saat ini
sungguh kau kejam padaku
hingga kau tak tau kondisiku
Lkau tak pernah ada d posisiku
sungguh aku membecimu

Aku sudah tak lagi percaya akan pelangimu
yang kau sembunyikan di balik gelapnya awan mu
sungguh aku membeci hal itu
andai kau tau
saat ini hatiku pilu
saat ini jiwa dan raga ku tak lagi bersatu
sebab seseorang yang ku cintai meninggal kan ku

Hidup ini tak adil
menekan batinku bagai kerikil
sejuta angan telah aku rangkai
namun tak satu pun mampu ku urai
aku semakin lemah
hidupku ini tak lagi bergairah
harus kemana lagi aku membawa
rintihan hati yang kian merana

Beranda, Puisi

Harapan yang sirna

Aku percaya bahwa takdir tak selamanya bahagia
kadang datang memberi sejuta luka yang terbungkus lara
aku tau dirimu tak perna punya rasa seperti apa yang pernah aku rasa sebelumnya
namun aku harap kau tak membiarkan diri ini hampa.

Tapi, apa nyatanya…
kau buat harapan ini sirna
kau hancurkan dongeng ini dengan sebuah alasan yang tak terduga
aku kecewa
bahkan aku terluka dengan hati yang tak terima akan kenyataan yang telah tiba

Aku sadar ini kesalahan saya
andai saya tidak pernah mengungkap kan nya
ku yakin semua akan baik-baik saja
tapi setelah sekian lama kita saling berbagi cerita dan aku merasa aku bahagia
Aahh dirimu seolah-olah tak pernah ada dalam cerita yang kita bina
lantas aku harus bagaimana?
haruskah aku mengeluh pada takdir sang maha kuasa